Makalah Ulumul pendidikan



METODE PENDIDIKAN ( PERSOALAN “ HOW”)
MAKALAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah        :Ilmu Pendidikan
Dosen Pengampu : Ibu. Nur Uhbiyati



DisusunOleh :
1.      Septianto                                 (1703036006)
2.      Eva Kholistiah                         (1703036013)
3.      Rina Estu R.                             (1703036022)
4.      Nazimatul Muizza                    (1703036032)
5.      Siti Nur Sobiyah                       (1703036036)


MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2017

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Pendidikan adalah sebuah upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kecerdasan seseorang. Baik itu kecerdasan emosional, spiritual, dan intelektual. Dalam dunia pendidikan ada yang dikenal dengan istilah pendidik dan si terdidik. Pendidik adalah seseorang yang mempunyai ilmu dan menularkan ilmunya kepada kita, si terdidik adalah orang yang menerima pengajaran.
Menjadi seorang pendidik haruslah memeahami karakter peserta didik, dengan cara atau metode yang tepat. Karena jika pendidik tidak mampu memahami karakter peserta didik makan tidak akan tercipta suasana yang kondusif dalam pembelajaran. Berikut akan kami berikan ulasan mengenai metode pendidikan, semoga bermanfaat.

B.     Rumusan Masalah
1.      Jelaskan apa yang dimaksud metode pendidikan ?
2.      Sebut dan jelaskankan metode pendidikan ?
3.      Apa yang dimaksud Alat pendidikan ?

C.    Tujuan Penulisan
1.         Untuk mengetahui apa yang dimaksud metode pendidikan ?
2.         Untuk mengetahui  metode pendidikan ?
3.         Untuk mengetahui Alat pendidikan ?







BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Metode
Secara bahasa Metode adalah cara, ditinjau dari Kamus Besar Bahasa Indonesia Metode adalah Cara teratur yang digunakan untuk melakukan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki.[1]Metode pada dasarnya berfungsi sebagai alat untuk mencapai tujuan. Untuk menentukan hasil baik atau tidaknya suatu metode, diperlukan patokan atau kriteria. Salah satu kriteria utama yang menentukan didalam penggunaan metode adalah tujuan yang aka dicapai.
Dalam proses pembelajaran Sering terjadi bahwa metode “X” Kurang berhasil diterapkan oleh guru A, tetapi akan sukses jika diterapkan oleh guru B, dan akan gagal jika diterapkan oleh guru C. Dengan demikian masing masing setiap metode memiliki kelebihan dan kekurangan.[2]
Namun demikian terlepas dari siapa yang menggnakannya, setiap metode memiliki sifat dan ciri ciri yang berbeda. Selanjutnya pembicaraan mengenai metode, akan divbahas lebih lanjut dibawah ini.
B.     Macam- Macam Metode Pendidikan
1.    Metode Diktatorial
Metode ini berdasarkan teori Empirisme dalam pendidikan, yaitu bahwa perkembangan manusia semata mata hanya dipengaruhi oleh luar saja (exsogeen) sehingga menurut pendirian ini pendidikan bersifat maha kuasa.Pendidikan yang demikian mrnimbulkan sikap menguasai dari pihak pendidik terhadap peserta dididik (otoriter).
Pendidik atau guru yang menjadi pusat dari segala-galanya (Teacher Centered).[3]
2.    Metode Liberal
Metode ini berdasarkan teori Naturalisme dalam pendidikan, yaitu bahwa perkembangan manusia semata mata hanya dipengaruhi sebagian besar dari dalam (Endogeen). Menurut metode ini pendidikan bersifat negativ artinya adalah kurang mempunyai kekuasan positiv terhadap perkembangan manusia. Karena itu dalam hal perkembangan anak pendidik janganlah terlalu ikut campur terhadap perkembangan anak.biarkanlah mereka berkembang sesuai dengan kodratnya.
Pendidikan yang demikian tadi menimbulkan sikap seorang pendidik yang acuh tak acuh terhadap peserta didiknya, membebaskan saja mereka mau berbuat sendiri menurut kodratnya. Dimana anak didik adalah pusat dari segalanya (Child Centered atau paedacentris).[4]
3.    Metode Demokratis
Metode ini berdasarkan teori Konvergensi dalam pendidikan, yaitu bahwa perkembangan manusia semata mata hanya dipengaruhi dari dalam dan luar (Endogeen dan Exsogeen). Metode ini mengatakan bahwa pendidikan itu tidak maha kuasa tetapi hanya cukup berkuasa atas mempengaruhi perkembangan anak dalam batas batas kekuatan kodrati sang anak didik.
Pendidik tidak boleh berkuasa terhadap anak didik, tetapi tidak boleh juga terlalu membiarkan anak didik.(Pupil-teacher centered). Metode ini dalam arti flexsibel dengan memperhatikan keseluruhan, hal ini senada dengan ungkpan Ki Hadjar Dewantoro “Ing Ngarso Sung Tlodho-Ing Madya Mangun Karso-Tut wuri handayani”
      d                 d                    d                   d
 

                                   p                                                             p
                                   a                 a         p          a        p p       a        p
                                                                                                  p
                                                      p
                                   I                 II                   III                 IV


Keterangan
a.                   = Anak ddik.
p.         = Pendidik.
d.         = Dewasa.
I.          = Metode Diktatorial.
II.        = Metode Liberal.
III.       = Metode Demokratis dalam arti sempit.
IV.       = Sistem Among.[5]
4.    Metode Sentimental
Metode ini adalah cara mendidik yang hanya didasarkan pada perasaan / kasih sayang. Mereka berkeyakinan bahwa pendidikan adalah seni atau arts. Perasaan merupakan faktor yang penting dalam pendidikan, namun tidak semua masalah pendidikan dapat dipecahkan dengan perasaan.
5.    Metode Zakelijk
Metode ini adalah cara mendidik yang didasarkan pada akal atau pikiran yang tegas dan tidak mau dipengaruhi oleh perasaan sedikitpun. Dengan cara ini orang ingin mendekati masalah pendidikan secar ilmiah (Scientific), mereka berkeyakinan bahwa pendidikan bukan arts tetapi science.[6]
C.    Dalil Adanya metode pembelajaran.
1.      Q.s Al-Alaq : 1-5
ٱقْرَأْ بِٱسْمِ رَبِّكَ ٱلَّذِى خَلَقَ(1) خَلَقَ ٱلْإِنسَٰنَ مِنْ عَلَقٍ(2) ٱقْرَأْ وَرَبُّكَ ٱلْأَكْرَمُ(3) ٱلَّذِى عَلَّمَ بِٱلْقَلَمِ(4) عَلَّمَ ٱلْإِنسَٰنَ مَا لَمْ يَعْلَمْ(5)
Artinya : Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.(Q.s Al- Alaq : 1-5)
2.      Q.s Al-A’raaf : 172
وَإِذْ أَخَذَ رَبُّكَ مِنۢ بَنِىٓ ءَادَمَ مِن ظُهُورِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَأَشْهَدَهُمْ عَلَىٰٓ أَنفُسِهِمْ أَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ ۖ قَالُوا۟ بَلَىٰ ۛ شَهِدْنَآ ۛ أَن تَقُولُوا۟ يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ إِنَّا كُنَّا عَنْ هَٰذَا غَٰفِلِينَ(172)
Artinya : Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)".(Q.S Al-A’Raaf : 172)
D.    Cara mendidik Secara formal dan informal.
1.      Cara mendidik secara formal mempunyai ciri-ciri berikut  :
a)    Mempunyai Form yang jelas dalam artian rencana yang kongkrit dan tegas.
b)    Memiliki peraturan-peraturan tertentu.
Pendidikan  formal ini dilaksanakan sekolah-sekolah baik itu negeri maupun swasta
2.      Cara mendidik informal memiliki ciri-ciri berikut :
a)      Tak mempunyai program atau rencanma yang jelas
Pendidikan informal ini dilaksanakan dirumah masing masing.[7]


















E.   Alat-Alat Pendidikan
Alat  pendidikan dalam dalam ilmu pendidikan dibagi atas dua macam pengertian yaitu:
1.      Alat Pendidikan yang bersifat Normatif (Ruhaniah).
2.      Alat Pendidikan yang bersifat Sarana ( Kebendaan).
Berikut akan kami ulas satu persatu mengenai alat-alat pendidikan :
a)    Alat-alat pendidikan yang bersifat Normatif ( Ruhaniah)
1.Teladan
2. Anjuran
3.Ajakan
4.Suruhan
5.Pengarahan
6. Pembiasaan



 
Alat ini berfungsi sebagai preventif (Pencegahan) dan represif (rekreasi setelah perbuatan. Untuk lebih jelasnya dibawah ini akan kami berikan bagan mengenai alat pendidikan ini :
          Positif  :
                                   

Preventiv


1.Contoh untuk dijauhi
2.Peraturan yang melarang
3 Pengawasan
 
                                             Negatif :  :
Alat-alat
pendidikan
Normatif
1.Isyarat tanda setuju (anggukan)
2.Kata-kata setuju
3 Bombongan kata kata puas
4 Pujuan
5 Hadiah / Ganjaran
 
                                               Positif :


Represif


1.Isyarat tanda tak setuju
2.Kata kata tak setuju
3 Teguran
4.Kecaman/Ancaman
5. Hukuman
 
                       Negatif :


                                                                                                                                                                             
Bagan 07 : Alat-alat pendidikan normatif.[8]

b)     Alat Pendidikan yang bersifat Sarana ( Kebendaan).
Ada beberapa cara penggolongan alat ini :
1.      Atas dasar pemakaiannya, ada :
ü  Alat Pengajaran Individual, Contohnya buku pelajaran.
ü  Alat pengajaran klasikal, Contohnya Papan Tulis, Peta.
2.      Atas dasar Sifat keperagaan/pengalaman, ada :
ü  Alat peraga pengajaran baik itu budaya sendiri maupun budaya orang lain.
ü  Alat pengajaran tidak langsung, contohnya model gambar.
3.      Atas dasar penyampaian pesan, ada :
ü  Alat/media cetak, contoh: buku pelajaran
ü  Alat/media elektronik, contoh: kaset,film,ohp,lcd,dll.
ü  Alat/media lainnya, contoh : Wayang, boneka,dll.
         Klasifikasi Media Menurut Kontrol Pemakai
                      (Wilbur Schramm, 1997)
No
Kontrol Media
Portabel
Untuk Di rumah
Siaga Setiap Saat
Terken-
dali
Man-Diri
Umpan Balik
1
Televisi
Tidak
ya
Tidak
Tidak
Ya
Tidak
2
Radio
Ya
Ya
Tidak
Tidak
Ya
Tidak
3
Film
Ya
Ya
Ya
Sulit
Sulit
Tidak
4
Vcd
Tidak
Sulit
Ya
Ya
Ya
Tidak
5
Bingkai
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Tidak
6
Film Rangkai
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Tidak
7
Audio Kaset
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Tidak
8
Piringan Hitan
Tidak
Ya
Ya
Ya
Sulit
Tidak
9
Buku
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Tidak
10
Teks Berprogram
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
11
Komputer
Tidak
Tidak
Ya
Ya
Sulit
Ya
12
Permainan
Ya
Ya
Ya
Ya
Tidak
ya
4.      Berdasarkan fungsinya, ada :
ü  Untuk keperagaan, ada : gambar,perkakas.
ü  Untuk memberi pengertian, ada: gambar skema molekul unsur.
ü  Untuk olah raga, ada: buku kerja ataupun alat olahraga.
ü  Untuk exspresi, ada : alat lukis, alat mewarnai.
ü  Untuk belajar sendiri, ada : modul, komputer, gadget,mac os.

F.     Perbedaan Alat Pendidikan dengan Sarana Pendidikan
Alat pendidikan merupakan alat bantu dalam proses belajar mengajar untuk membantu  kelancaran dalam menyampaikan materi.Sedangkan sarana dan prasarana adalah barang barang yang digunakan untuk menunjang proses belajar.[9]





















                                                 BAB III
                                               PENUTUP
A.      Kesimpulan
Secara bahasa Metode adalah cara, ditinjau dari Kamus Besar Bahasa Indonesia Metode adalah Cara teratur yang digunakan untuk melakukan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki. Pendidikan di indonesia Masih Sangat kurang akan metode yang bervariasi.hal ini yang menyebabkan anak didik masih banyak yang menganggap bahwa pendidikan itu membosankan.
B.       Kritik dan Saran
Alhamdulillah kami sebagai Penulis sudah menyelesaikan makalah ini, semoga dapat menjadi refrensi yang menambah luas ilmu pengetahuan para pembaca, tentu dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan yang kami buat,baik itu disengaja maupun tidak disengaja.Oleh karena itu, kami selaku penulis menerima kritik dan saran demi tercapainya penulisan makalah yang maksimal.




















                                             DAFTAR PUSTAKA
Hadikusumo Kunaryo, dkk. 1996.Pengantar Pendidikan.Semarang: Ikip Semarang Press
Kamus Besar Bahasa Indonesia V.0.2.0 Beta (20), File Aplication on Playstore or Appstore
Sukasno dan Satmoko.  1998.  Dasar-Dasar Pendidikan. Semarang: Ikip Semarang Press
Suwarno. 1988. Pengantar umum Pendidikan. Jakarta: Cv Bina Aksara



[1] Kamus Besar Bahasa Indonesia V.0.2.0 Beta (20), File Aplication on Playstore or Appstore
[2] Drs. Kunaryo Hadikusumo, dkk., Pengantar Pendidikan,(Semarang: Ikip Semarang Press,1996 ), hlm 34
[3] Drs. Suwarno, Pengantar umum Pendidikan, (Jakarta: Cv Bina Aksara, 1988), hlm 109
[4] Drs. Suwarno, Pengantar umum Pendidikan, (Jakarta: Cv Bina Aksara, 1988), hlm 110

[5] Drs. Suwarno, Pengantar umum Pendidikan, (Jakarta: Cv Bina Aksara, 1988), hlm 112
[6] Ibid, hal 112
[7] Ibid, hal 113
[8] Drs. Sukasno dan Drs. Satmoko, Dasar-Dasar Pendidikan, (Semarang: Ikip Semarang Press,1998), hlm 40
[9] Drs. Sukasno dan Drs. Satmoko, Dasar-Dasar Pendidikan, (Semarang: Ikip Semarang Press,1998), hlm 42

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah Akhlaq Tasawuf Kelompok 13

Ini dia Hulul dan wahdatul wujud

Refleksi kuliah dan Persiapan Uas Pkn