ISLAM
dan IHSAN
MAKALAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah: AKHLAK
TASAWUF
Dosen Pengampu: Drs. DANUSIRI, M.Ag.
Oleh :
1.
IVAN
MAULANA AZHAR M. (1703036035)
2.
SITI
NUR SHOBIYAH (1703036036)
3.
ANIS FITRIA (1703036037)
MANAJEMEN
PENDIDIKAN ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH dan KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2017
BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
Dalam
agama islam ada 3 pilar yang harus dipenuhi dan dipahami oleh umat muslim semua
dan itu bersifat wajib.3 pilar islam itu di antaranya adalah iman,islam, dan
ihsan. Dan itu merupakan
satu kesatuan yang utuh dalam ajaran islam. Hal itu diibaratkan sebuah rumah
yang kokoh dan indah. Untuk mengajarkan iman,islam, dan ihsan secara khusus
malaikat jibril datang kepada nabi muhammad saw. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya iman,islam,
dan ihsan untuk diketahui dan diamalkan oleh setiap umat islam. Oleh karena
itu, seorang muslim tidak boleh mengabaikan ketiga hal tersebut sepanjang
hidupnya.
Jika dilihat dari segi aspek lahirnya, maka agama yang
diajarkan jibril adalah islam, agama juga disebut iman jika yang diamati adalah
aspek batinnya. Kemudian agama baru disebut ihsan jika aspek batin (iman) dan
lahirnya (amal saleh) telah di penuhi secara utuh dan sempurna.
Pada pertemuan pertama sudah di jelaskan salah satu dari pilar agama islam
yaitu iman. Dan pada pertemuan kedua ini akan dijelaskan tentang 3 pilar islam
yang lainnya yaitu islam dan ihsa yang dibahas pada makalah ini.
2. Rumusan
Masalah
a) Apa
pengertian dari islam dan bagaimana
penjelasannya?
b) Apa
yang disebut dengan Ihsan dan bagaimana penjelasannya?
c) Bagaimana ciri-ciri
sikap orang yang islam dan ihsan?
BAB
II
PEMBAHASAN
1. Islam
Kata islam berasal dari bahasa
arab aslama yang berarti menerima, menyerah, atau tunduk.
Dan islam secara umum berarti berserah diri kepada Allah.[1] al
Islam atau islam adalah agama yang membawa kedamaian bagi umat
manusia, selama mereka berserah diri kepada hanya Allah swt. dan pasrah atas
kehendakNya. Sesuai kitab suci yang diwahyukan kepada nabi Muhammad SAW., Islam
adalah satu-satu nya agama yang benar. Seperti terdapat pada ayat al Qur’an
surat al Imran ayat 19:
ان االدىن عند الله
االسلام
Artinya: “sesungguhnya
islam adalah agama yang benar. ...”
Islam
sudah diakui oleh seluruh nabi sejak
nabi Adam sampai Muhammad, nabi terakhir.
Dalam beragama
islam, umat muslim harus memenuhi rukunnya karna jika tidak dilaksanakan semuanya
maka seseorang itu belum sempurna agamanya yang dimaksud adalah keislamannya.
Dan rukun iman itu sendiri ada 5 diantaranya:
1.
Syahadat
Jadi, seseorang
sudah dikatakan islam syarat untuk pertama kali adalah bersyahadat. Karena
syahadat merupakan kunci pembuka untuk agama islam. Lalu, dilanjutkan dengan
rukun-rukun selanjutnya yang wajib dilaksanakan.
2.
Sholat
Sholat dalam agama
islam merupakan tiang penyangganya. Jadi, yang tidak melak sanakan maka
keislamannya tidak berdiri artinya dia hanya menyandang status nama agamanya
tapi tidak dianggap sebagai muslim. Dan sholat wajib dilaksanakn 5 waktu dalam
sehari yaitu shubuh,dzuhur,asyar,maghrib dan isya’. Jika terlewatkan satu di
anggap belum sempurna sholatnya apalagi keislamannya.
3.
Zakat
Zakat artinya
memberikan kelebihan yang kita miliki dalam bentuk uang atau barang kepada
orang yang lebih membutuhkan. Dalam islam ada 2 macam zakat yang wajib dilaksanakan
yaitu zakat fitrah dan zakat mal(harta). Jadi, zakat wajib bagi orang yang
memiliki kelebihan dalam bentuk barang maupun harta.
4.
Puasa
Puasa adalah menahan
nafsu dari apa saja dimulai dari fajar
hingga terbenamnya matahari. Dalam islam puasa yang wajib dilaksanakan adalah
puasa dalam bulan ramadhan yaitu selama 30 hari. Jika, pada bulan itu puasanya
tidak penuh maka harus diganti setelah idhul fitri. Selain puasa ramadhan
banyak puasa-puasa sunah yang sudah dianjurkan oleh nabi muhammad SAW.
5.
Haji
Dalam rukun islam
haji merupakan yang terakhir dalam rukunnya. Akan tetapi, tidak semua orang
bisa melaksanakannya. Dikarenakan tempat haji yang ada dimekah sedangkan umat
muslim sedunia tempatnya tidak menjangkau ke mekah. Jadi, hanya orang-orang
mampu yang bisa melakukannya dan jika kita merasa mampu maka wajib untuk
melakukannya.
Penjelasan bahwa Islam memiliki 5 rukun yang
harus dibangun, dan keislaman tidak sempurna
apabila tidak melaksanakan lima rukun Islam tersebut. Karena Nabi Muhammad menjawab dengan demikian :
Rasulullah
menjawab, “Islam itu engkau bersaksi bahwa sesungguhnya tiada Tuhan selain
Allah dan sesungguhnya Muhammad itu utusan Allah, engkau mendirikan sholat,
mengeluarkan zakat, berpuasa pada bulan Ramadhan dan mengerjakan ibadah haji ke
Baitullah jika engkau mampu melakukannya.”[2]
2.
Ihsan
Kata ihsan berasal dari bahasa
arab ahsana yang secara bahasa berarti berbuat baik. Pengertian ihsan
yaitu sikap menyembah/ta’abud kepada Allah swt. dengan ibadah yang
dipenuhi rasa harap dan keinginan, seolah-olah dia melihat Nya sehingga dia
ingin sampai pada Nya.[3]
Dalam ihsan, ketika kita
beribadah atau melakukan perbuatan baik kita dianjurkan seolah-olah melihat
Allah swt. Seandainya kita tidak mampu melakukannya, kita harus yakin bahwa
tuhan pasti selalu mengawasi dan melihat setiap apa yang kita lakukan. Hal ini dimaksudkan agar tumbuh keinginan
atau motivasi yang lebih besar untuk terus melakukan perbuatan baik, untuk
mendapatkan balasan kebaikan pula dari Allah swt. Dalam firman Nya Qur’an surat ar-Rahman ayat
60 :
Artinya : “Tidak ada balasan untuk kebaikan
selain kebaikan(pula)”.[4]
Ruang lingkup ihsan terbagi menjadi 2 :
- Ihsan di dalam beribadah kepada Sang Pencipta.
- Ihsan kepada makhluk ciptaan Allah.
1.
Ihsan di dalam beribadah kepada Allah
Ihsan di dalam beribadah kepada
Al-khaliq memiliki dua tingkatan:
1)
Kamu beribadah kepada Allah seakan-akan
kamu melihat-Nya
Ini adalah ibadah dari seseorang yang mengharapkan rahmat
dan ampunan-Nya. Nama lain dari perbuatan ini disebut Maqam al-Musyahadah
(مقام المشاهدة).
Dan keadaan ini merupakan tingkatan ihsan yang paling tinggi, karena dia
berangkat dari sikap membutuhkan, harapan dan kerinduan. Dia menuju dan
berupaya mendekatkan diri kepada-Nya. Sikap seperti ini membuat hatinya
terang-benderang dengan cahaya iman dan merefleksikan pengetahuan hati menjadi
ilmu pengetahuan, sehingga yang abstrak menjadi nyata.
2)
Jika kamu tidak mampu beribadah
seakan-akan kamu melihat-Nya
Maka sesungguhnya Dia melihatmu, dan ini ibadah dari
seseorang yang lari dari adzab dan siksanya. Dan hal ini lebih rendah
tingkatannya daripada tingkatan yang pertama, karena sikap ihsannya didorong
dari rasa diawasi, takut akan hukuman. Sehingga, dari sini, ulama salaf
berpendapat bahwa, "Barangsiaa yang beramal atas dasar melihat Allah
Subhanahu wa Ta'ala, maka dia seorang yang arif, sedang siapapun yang
bermal karena merasa diawasi Allah Subhanahu wa Ta'ala, maka dia seorang yang
ikhlas (mukhlis)."
Maka suatu
ibadah dibangun atas dua hal ini, puncak kecintaan dan kerendahan, maka
pelakunya akan menjadi orang yang ikhlas kepada Allah. Dengan ibadah yang
seperti itu seseorang tidak akan bermaksud supaya di lihat orang (riya'),
di dengar orang (sum'ah) maupun menginginkan pujian dari orang atas
ibadahnya tersebut. Tidak peduli ibadahnya itu nampak oleh orang maupun tidak
diketahui orang, sama saja kualitas kebagusan ibadahnya. Muhsinin
(seseorang yang berbuat ihsan) akan selalu membaguskan ibadahnya disetiap keadaan.
2.
Ihsan kepada makhluk ciptaan Allah
Berbuat ihsan kepada makhluk ciptaan Allah dalam empat
hal, yaitu:
a)
Harta
Yaitu dengan cara berinfak, bersedekah
dan mengeluarkan zakat. Jenis perbuatan ihsan dengan harta yang paling mulia
adalah mengeluarkan zakat karena dia termasuk di dalam
rukun islam. Kemudian juga nafkah yang wajib diberikan kepada
orang-orang yang menjadi tanggung jawabnya seperti istri, anak, orang-tua, dll.
Kemudian sedekah bagi orang miskin dan orang yang membutuhkan lainnya.
b)
Kedudukan
Manusia itu bertingkat-tingkat
jabatannya. Sehingga apabila dia memiliki kedudukan yang berwenang maka
digunakannya untuk membantu orang lain dalam hal menolak bahaya ataupun
memberikan manfaat kepada orang lain dengan kekusaannya tersebut.
c)
Ilmu
Yakni memberikan ilmu bermanfaat yang
diketahuinya kepada orang lain, dengan cara mengajarkannya.
d)
Badan
e)
Yakni menolong seseorang dengan
tenaganya. membawakan barang-barang orang yang keberatan, mengantarkan orang
untuk menunjukan jalan, dan ini termasuk bentuk sedekah dan bentuk ihsan kepada
makhluk Tuhan.
3.
Sikap islam dan ihsan seseorang
Ciri-ciri orang mempunyai sikap keislaman :
a)
Senantiasa melaksanakan ke 5
rukun islam tadi dengan sungguh-sungguh
b)
Mengamalkannya kepada sesama
umat muslim
c)
Menyeimbanginya dengan
keimanan.
Ciri-ciri seseorang bersikap ihsan :
a)
Selalu berbuat baik
b)
Lebih mendekatkan diri kepada
Allah swt
c)
Beribadah yang baik dan beramal
soleh
BAB III
PENUTUP
1.
Kesimpulan
Islam artinya berserah diri
kepada allah SWT agar mendapat keselamatan hidup di dunia, dengan melaksanakan
dan mengamalkan ke 5 rukunnya dengan sungguh-sungguh. Rukunnya itu adalah
bersyahadat, mendirikan sholat, membayar zakat, melaksanakan puasa di bulan
ramadhan, dan berhaji apabila mampu melaksanakannya. Sedangkan ihsan yaitu
beribadah kepada allah SWT seakan-akan kamu melihat Nya. Bila tidak bisa di
lakukan maka sesungguhnya allah SWT pasti melihatnya.
DAFTAR
PUSTAKA
Asnawi,Moh.,dkk,2014.ILMU KALAM.Jakarta:Kementerian
Agama 2014
Hidayat, Junaidi, dkk.2010.Ayo Memahami Akidah dan
Akhlak.Jakarta:ERLANGGA
Prawiro, Teguh.2011.Akidah
Akhlak.Jakarta:YUDHISTIRA
Komentar
Posting Komentar